Kamis, 03 Juni 2010

EROSI

Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang

Ada banyak sekali kejadian yang dapat kita temui dalam kehidupan ini, baik secara alami atau akibat aktivitas manusia yang dapat menyebabkan dampak yang tidak baik bagi kelangsungan perkembangan lingkungan hidup kita. Ada pun kejadian yang mudah kita kenalin yakni bencana alam seperti Gempa bumi, banjir bandang, hujan asam, tanah longsor, gunung meletus, dan erosi.
Pengetahuan lingkungan sangatlah penting dalam kehidupan kita, maka dari itu penulis di dalam makalah ini mencoba untuk membahas masalah tentang Erosi, yakni pengertian erosi, penyebab erosi, dampak dari erosi dan apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi/mengurangi erosi dari berbagai literatur-literatur yang penulis cuplik dan rakit menjadi satu yang digunakan untuk membantu menjawab masalah erosi meski masih terdapat banyak kekurangannya.


B. Permasalahan

Ada pun permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam makalah ini yakni sebagai berikut :
1. Pengertian dari Erosi?
2. Penyebab erosi?
3. Dampak Erosi?
4. Mangurangi Erosi?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Erosi.
2. Untuk mengetahui penyebab – penyebab erosi
3. Untuk mengetahui dampak dari Erosi
4. Untuk mengetahui apa – apa saja yang dapat mengurangi dari erosi.

Bab II
Pembahasan

1. Pengertian Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya. Erosi juga merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas manusia.
2. Penyebab erosi
Secara umum yang dapat menyebabkan terjadinya Erosi yaitu secara alami dan akibat tangan – tangan manusia.
Secara alami yaitu dapat disebabkan oleh :
A. Transportasi angin
B. Air atau es
C. Karakteristik hujan
D. Creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi
E. Makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi.
Erosi yang sudah terjadi secara alami semakin di perparah oleh aktifitas manusia, Adapun erosi yang di sebabkan tangan – tangan manusia yakni :
1. Tata guna lahan yang buruk
2. Penggundulan hutan
3. Kegiatan pertambangan
4. Perkebunan dan perladangan
5. Kegiatan konstruksi / pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan.
Tanah yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah dengan vegetasi alaminya. Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih lemah. Bagaimanapun, praktek tata guna lahan yang maju dapat membatasi erosi, menggunakan teknik semisal terrace-building, praktek konservasi ladang dan penanaman pohon.
3. Dampak Erosi
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami, dan baik untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melalui angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah, semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara serentak.
Banyaknya erosi tergantung berbagai faktor. Faktor Iklim, termasuk besarnya dan intensitas hujan / presipitasi, rata-rata dan rentang suhu, begitu pula musim, kecepatan angin, frekuensi badai. faktor geologi termasuk tipe sedimen, tipe batuan, porositas dan permeabilitasnya, kemiringn lahan. Faktor biologis termasuk tutupan vegetasi lahan,makhluk yang tinggal di lahan tersebut dan tata guna lahan ooleh manusia.
Umumnya, dengan ekosistem dan vegetasi yang sama, area dengan curah hujan tinggi, frekuensi hujan tinggi, lebih sering kena angin atau badai tentunya lebih terkena erosi. sedimen yang tinggi kandungan pasir atau silt, terletak pada area dengan kemiringan yang curam, lebih mudah tererosi, begitu pula area dengan batuan lapuk atau batuan pecah. porositas dan permeabilitas sedimen atau batuan berdampak pada kecepatan erosi, berkaitan dengan mudah tidaknya air meresap ke dalam tanah. Jika air bergerak di bawah tanah, limpasan permukaan yang terbentuk lebih sedikit, sehingga mengurangi erosi permukaan. SEdimen yang mengandung banyak lempung cenderung lebih mudah bererosi daripada pasir atau silt. Dampak sodium dalam atmosfir terhadap erodibilitas lempung juga sebaiknya diperhatikan
Faktor yang paling sering berubah-ubah adalah jumlah dan tipe tutupan lahan. pada hutan yang tak terjamah, mineral tanah dilindungi oleh lapisan humus dan lapisan organik. kedua lapisan ini melindungi tanah dengan meredam dampak tetesan hujan. lapisan-lapisan beserta serasah di dasar hutan bersifat porus dan mudah menyerap air hujan. Biasanya, hanya hujan-hujan yang lebat (kadang disertai angin ribut) saja yang akan mengakibatkan limpasan di permukaan tanah dalam hutan. bila Pepohonan dihilangkan akibat kebakaran atau penebangan, derajat peresapan air menjadi tinggi dan erosi menjadi rendah. kebakaran yang parah dapat menyebabkan peningkatan erosi secara menonjol jika diikuti denga hujan lebat. dalam hal kegiatan konstruksi atau pembangunan jalan, ketika lapisan sampah / humus dihilangkan atau dipadatkan, derajad kerentanan tanah terhadap erosi meningkat tinggi.
Jalan, secara khusus memungkinkan terjadinya peningkatan derajat erosi, karena, selain menghilangkan tutupan lahan, jalan dapat secara signifikan mengubah pola drainase, apalagi jika sebuah embankment dibuat untuk menyokong jalan. Jalan yang memiliki banyak batuan dan hydrologically invisible ( dapat menangkap air secepat mungkin dari jalan, dengan meniru pola drainase alami) memiliki peluang besar untuk tidak menyebabkan pertambahan erosi.
4. Yang dapat menanggulangi erosi
HUTAN HUJAN MENGURANGI EROSI
Akar-akar dari pepohonan dan vegetasi hutan hujan membantu menahan tanah. Saat pepohonan ditebangi, tak akan ada lagi penahan apapun yang melindungi permukaan tanah dan tanah pun akan cepat terbawa hanyut oleh air hujan. Proses terbawa hanyutnya tanah ini dikenal dengan erosi.
Begitu air ikut terbawa ke sungai, akan menimbulkan masalah bagi ikan dan manusia. Ikan akan menderita karena air menjadi keruh, sedangkan manusia akan memperoleh kesulitan menavigasikan terusan yang menjadi lebih dangkal karena meningkatnya jumlah tanah di air. Sedangkan para petani akan kehilangan lapisan atas tanah yang penting untuk menanam tanaman.

Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Erosi merupakan peristiwa pengikisan padatan yang di sebab kan oleh beberapa faktor seperti transportasi angin, air atau es karakteristik hujan, tata guna lahan yang buruk, penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, dan kegiatan konstruksi / pembangunan yang tidak tertata dengan baik serta pembangunan jalan.
B. Saran
Erosi merupakan salah satu kejadian yang dapat menyebabkan kehancuran bumi kita yang hijau ini. Manfaatkanlah lahan yang ada dengan sebaik mungkin, dan kurangi kegiatan penambangan, penggundulan hutan, dan pembangunan yang tidak tertata dengan baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar