Sabtu, 03 Juli 2010

HUKUM-HUKUM YANG MELATARBELAKANGI SELEKSI ALAM

A. Hukum Spesiesi
Hukum spesiesi atau hukum terbentuknya spesies baru sebagai latar belakang dari seleksi alam dikemukakan oleh:
1. Gregor Mendel
Mendel memilih untuk melakukan penelitian yang terencana dan teliti dengan menggunakan kacang ercis karena kacang ercis memiliki banyak varietas. Ahli genetika menggunakan istilah karakter untuk menjelaskan sifat yang dapat diturunkan (seperti warna bunga yang terdapat pada individu). Setiap varian dari suatu karakter, seperti warna bunga ungu dan putih pada bunga, dinamakan sifat (trait). Mendel melakukan persilangan pada kacang ercis, dan setiap sifat yang tampak disebut Genotif dan sifat yang tidak tampak disebut Fenotif. Mendel melakukan penyerbukan terhadap dua varietas yaitu antara kacang ercis berbunga ungu dan putih. Perkawinan/persilangan dua varietas ini disebut Hibridisasi yang disebut penyilangan monohybrid. Induknya disebut generasi P (Parental), keturunannya disebut generasi F1 (filial/keturunan pertama). Dan bila F1 disilangkan dengan F1 maka keturunannya disebut F2 (filial kedua). Berdasarkan hasil percobaannya Mendel menyimpulkan bahwa:
a. Versi alternative gen (allel-allel yang berbeda) menjelaskan terjadinya variasi pada karakter yang diwarisi
b. Untuk setiap karakter, organisme mewarisi dua Allel, satu-satu dari masing-masing induk
c. Jika kedua Allel berbeda, maka salah satunya, allel yang dominan diekspresikan sepenuhnya dalam penampakan organisme, sedangkan allel yang satunya yaitu allel resesif tidak mempunyai efek yang jelas pada penampakan organisme
d. Kedua allel untuk setiap karakter berpisah selama produksi

2. Hugo De Vries
Hugo De Vries salah seorang ahli evolusi yang mempelajari tentang evolusi dengan cara memperdalam tentang mutasi/perubahan tempat yang bersifat reversible atau dapat diperbaiki. Salah satu penyebab terjadinya perubahan sifat suatu organisme yaitu adanya perubahan struktur kimia gen (DNA) pada organisme atau sering disebut dengan mutasi gen. mutasi gen dapat terjadi secara acak dan dapat terjadi tanpa ataupun karena pengaruh faktor luar.
Mutasi merupakan mekanisme evolusi yang penting dan dapat memunculkan spesies baru dengan sifa yang lebih baik, tergantung dari angka laju mutasi (angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu spesies). Angka laju mutasi memang sangat kecil tetapi merupakan mekanisme yang sangat penting karena dipengaruhi oleh hal-hal berikut
a. Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen
b. Individu dalam satu generasi dapat menghasilkan ribuan sampai jutaan gamet
c. Jumlah generasi suatu spesies selama spesies itu ada banyak sekali
Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah mutasi yang menguntungkan selama periode evolusi cukup besar sehingga kemungkinan dihasilkannya spesiess adaptif (mampu beradaptasi) juga besar. Dalam proses mutasi gen ini Hugo De Vries mebedakan mutasi menjadi dua, yaitu:
a. Mutasi kecil
Mutasi kecil biasanya akan menyerang bagian-bagian inti, misalnya saja pada Asam Nukleat dari DNA dan RNA
b. Mutasi besar
Mutasi besar biasanya menyerang pada bagian kromosom, dimana di dalam kromosom ini terdapat gen yang tersimpan di dalam lokus. Lokus yang terdapat gen tersebut memiliki kode-kode tersendiri atau pasangan-pasangannya sendiri yang biasa disebut Allela/allel. Mutasi besar ini dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1) Deletion (Penghapusan)
Penghapusan terjadi pada saat terjadinya mutasi dimana ada pasangan gen yang hilang.
Misalnya; P Q R S T P Q R T

2) Duplication (Penggandaan)
Terjadinya penggandaan gen saat terjadinya mutasi
Misalnya; J K L M J K K L M

3) Invertion (Penyisipan)
Adanya gen yang menyisip ke dalam gen lain atau pertukaran tempat
Misalnya; F G H I J F G J I H

4) Translocation (Pemindahan)
Terjadinya pemindahan posisi gen pada saat mutasi antara dua pasangan kelo,pok gen
Misalnya; V W X Y V W X T

R S T U R S Y U

5) Polidaphly/Polidagtil
Polidaphly merupakan mutasi gen yang menyebabkan jari-jari tangan berjumlah lebih dari sepuluh atau berjari banyak.

3. Hardy-Weinberg
E.H. Hardy (Inggris) dan W. Weinberg (Jerman) mengembangkan study genetika populasi. Dari hasil studinya, kedua ahli tersebut menyatakan bahwa “Keseimbangan frekuensi genotif AA, Aa, aa, dan perbandingan gen A dan a selalu sama dari generasi ke generasi”. Hal tersebut dapat terjadi asalkan memenuhi beberapa persyaratan berikut:
a. Tidak ada mutasi
b. Terjadi perkawinan secara acak
c. Tidak ada aliran gen dan tidak terjadi migrasi
d. Tidak terjadi genetic drift (populasi cukup besar)
e. Tidak ada seleksi alam
Pernyataan atau teori yang dikemukakan oleh E.H. Hardy dan W. Weinberg dikenal dengan hukum Hardy-Weinberg. Secara matematis hukum Hardy-Weinberg dirumuskan sebagai berikut
p2 + 2pq + q2 = 1
Adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen di dalam suatu populasi memberi petunjuk adanya evolusi.


B. Hukum Seleksi Alam
Hukum seleksi alam dilatarbelakangi oleh Teori tentang seleksi alam yang dikemukakan ahli-ahli Evolusi, diantaranya adalah
1. Teori seleksi alam menurut Charles Robert Darwin
Charles Robert Darwin merupakan seorang tokoh evolusi yang pendapatnya tentang evolusi diterima oleh dunia ilmu pengetahuan. Ketika usianya baru 22 tahun, Pada tanggal 27 desember 1831 Darwin berangkat melakukan ekspedisi menuju ke kepulauan Galapagos dengan menggunakan kapal layer HMS Beagle, Darwin mengamati fenomena-fenomena alam yang sangat menarik, seperti adanya variasi kura-kura raksasa di Pulau Galapagos (suatu pulau di sebelah barat daratan Amerika Selatan tepatnya terletak di daerah Khatulistiwa di sebelah barat Ekuador) dan 14 spesies burung Finch. Hasil perjalanannya di tuangkan dalam bentuk buku yang di beri judul On The Origin Of The Species By Mean Of Natural Selection atau Timbulnya/adanya Spesies Baru Melalui Seleksi Alam. Dalam bukunya tersebjt Darwin menyatakan dua pendapat berikut:
a. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup pada masa lampau
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam
Menurut Darwin, burung Finch yang terdapat di Kepulauan Galapagos semula berasal dari satu spesies burung yang ada di daratan Amerika Selatan, yang bermigrasi ke Kepulauan Galapagos. Variasi terjadi akibat kondisi geografis dan lingkungan, terutama makanan sehingga mengakibatkan keturunan burung Finch (pipit) mengalami perubahan morfologi/bentuk dan fungsi. Perubahan yang terjadi misalnya pada bentuk paruh. Paruh burung Finch yang semula tebal dan kuat yang sesuai untuk memakan biji-bijian mengalami perubahan menjadi paruh untuk memakan serangga (peruh tebal, lurus, dan berlidah pendek) dan memakan madu (berparuh lurus agak panjang).
Kajian Darwin terhadap aspek geologi dan seleksi alam yang berkaitan dengan teori evolusi menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu:
a. Deretan Fosil yang ditemukan pada batuan tua berbeda dengan yang ditemukan di batuan yang lebih muda
b. Perbedaan yang terjadi pada fosil-fosil disebabkan oleh perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan
c. Perbedaan dapat berkembang dari satu jenis individu menjadi berbagai jenis karena adanya perkawinan
d. Makhluk hidup memerlukan makanan dan ruang agar dapat berkembang sehingga makanan dan ruang menjadi faktor pembatas ketika populasi bertambah besar
Adapun beberapa pokok pikiran yang mendasari teori Evolusi Darwin, sebagai berikut:
a. Tidak ada individu yang benar-benar sama. Hal ini terbukti adanya variasi dalam satu keturunan (contohnya variasi burug Finch)
b. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap individu mempunyai kemampuan berkembangbiak
c. Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup sehingga memerlukan perjuangan dari individu untuk bertahan hidup
d. Pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus karena seleksi alam. Idividu yang bertahan dan berkembang yaitu individu yang paling dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

C. Hukum Favorite Races (Spesies Unggulan)
Hukum favorite races atau spesies unggulan berawal dari bukti-bukti evolusi yaitu rekombinasi dan seleksi alam Variasi idividu.
1. Rekombinasi dan seleksi alam
Dimana mutasi yang menguntungkan akan menghasilkan individu dengan viabilitas dan fertilitas yang tinggi serta bersifat adaptif. Apabila individu-individu yang mengalami mutasi melakukan kawin silang, akan terjadi rekombinasi gen pada keturunannya. Fenotif individu hasil kawin silang tersebut dapat berbeda sekali dengan fenotif kedua induknya. Dengan adanya faktor seleksi alam maka hanya individu yang adaptif (memiliki kemampuan beradaptasi) saja yang mampu bertahan hidup dan mewariskan sifat-sifatnya pada generasi berikutnya. Individu yang mampu bertahan inilah yang disebut dengan Spesies Unggulan.
2. Variasi Individu
Individu-individu yang termasuk dalam suatu spesiess tidak pernah bersifat identik atau persis sama. Hal ini menunjukkan antarindividu di dalam suatu spesiesmempunyai variasi-variasi. Artinya secara genetic maupun kefaalan tiap-tiap spesies makhluk hidup memiliki perbedaan seperti perbedaan warna, ukuran, berat, maupun kebiasaan. Jadi antarindividu di dalam suatu spesies pun terdapat variasi.
Kenyataan seperti ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti, suhu, tanah, dan makanan. Variasi-variasi dalam spesies ini pada perkembangan berikutnya akan menurunkan keturunan yang berbeda. Apabila variasi di dalam spesies ini menghuni daerah yang berbeda, dalam perkembangan selanjutnya akan menghasilkan varian yang berbeda.

1 komentar:

  1. Casino Nightclub (HTC) | Dr. Minnesota
    Casino Nightclub: $100,000. 3/5. 당진 출장마사지 10/1. 21/2. 대구광역 출장안마 17/2. 21/2. 21/3. 21/2. 21/4. 21/5. 21/6. 21/7. 경주 출장마사지 21/8. 21/10. 21/11. 21/12. 21/13. 21/14. 21/15. 21/16. 21/17. 21/18. 21/19. 21/19. 서산 출장안마 21/20. 21/21. 21/21. 21/22. 21/21. 21/23. 21/22. 21/24. 21/25. 21/26. 계룡 출장안마 21/27. 21/28. 21/29. 21/30. 21/31. 21/View 30 more rows

    BalasHapus